KBRN Surakarta: Sejumlah dokter spesialis rehabilitasi dan tenaga medis dari RSOP Dr Soeharso, melakukan asesmen komprehensif kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Sabtu (22/07/23). Asesmen di bidang medik maupun pendidikan melibatkan terapis dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Solo.
Menurut kepala YPAC Solo Jamaluddin, asesmen medis atau kesehatan ini dibutuhkan bagi ABK penyandang disabilitas fisik. Asesmen bidang pendidikan berupa okupasi terapi, terapi wicara dan fisioterapi.
"Dengan asesmen komprehensif ini akan diketahui kekurangan masing masing anak, untuk selanjutnya dilakukan intervensi dengan sepengetahuan orang tua mereka," ungkap Jamaludin.
Ditambahkan Jamaludin, YPAC akan melakukan asesmen secara rutin. Harapannya para siswa lebih siap dan memahami kekurangan masing-masing.
“Memang harus ada asesmen komprehensif dikesehatan baru bisa lanjut ke pendidikan. Harapannya ini bisa berlanjut dan kami akan bekerjasama dengan terapis,” tutur Jamaludin.
Salah seorang Asesor dari RSOP Dr. Soeharso Solo, dr. Retno Setyaning menjelaskan, asesmen komprehensif ini diperlukan untuk mengetahui perkembangan siswa setelah para siswa selama masa covid harus belajar di rumah. Baik dari perkembangan fisik maupun mental.
“Assesmen komprehensif ini merupakan pemeriksaan secara menyeluruh untuk kondisi anak berkebutuhan khusus, kebetulan sudah di seleksi dan karena covid, anak belajar di rumah. Jadi begitu masuk di cek ulang motorik kasar dan halus, intelektual, dan persona sosialnya,” ungkap dr. Retno.
Asesmen dari dokter dan tim medis RSOP Dr. Soeharso, sebagai bentuk apresiasi. Sekaligus melanjutkan apa yang sudah dilakukan dr. Trilastiti Widowati.
Di mana dr Trilastiti adalah salah satu dokter RSOP Dr. Soeharso yang menjadi pengurus YPAC Solo, dan meninggal dunia 1 bulan lalu.
Secara keseluruhan, asesmen komprehensif diikuti 43 siswa dari 2 sekolah di bawah YPAC Solo. Yakni SLBD dan SL BD 1. (Dania)
