KBRN, Jakarta : Mata merupakan aset berharga yang perlu dijaga. Bagian dari anggota tubuh ini merupakan jendela dunia. Informasi yang diperoleh, sebagian dari fungsi penglihatan yang perlu dijaga kesehatannya.
Meski ada beberapa kelainan mata yang tidak bisa diobati, penggunaan obat-obat yang belum terbukti manfaatnya secara ilmiah harus dihindari, karena membahayakan.
Sebagaimana dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berdasarkan data nasional survei kebutaan and Rapid Assessment of Avoilable Blindness (RAAB) tahun 2014-2016 Kemenkes dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas diketahui bahwa angka kebutaan mencapai 3% dan Katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81%).
Pada situs ini perwakilan dari Perhimpunan Spesialis Mata Indonesia juga mengatakan bahwa di Indonesia dengan populasi pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan. Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat. Dari jumlah tersebut sebanyak 81,2% gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak. Penyebab lainnya adalah refraksi atau glaukoma, dan kelainan mata yang berhubungan dengan diabetes.
Untuk berkontribusi menjaga kesehatan mata, RS Premier Jatinegara (RSPJ) membuka layanan baru yaitu Eyecentric Clinik. Layanan dari spesialis dan subspesialis mata ini bertujuan memberikan perawatan mata yang komprehensif. Eyecentric Clinik memungkinkan pasien untuk mencapai dan mempertahankan penglihatan yang tepat. Pelayanan yang ditawarkan meliputi operasi katarak, gangguan retina, glaukoma, tumor mata, dry eye clinic dan lensa kontak klinik.
Chief Executive Officer RSPJ Doctor Susan Ananda MARS mengatakan, layanan ini menawarkan solusi diagnostic, perawatan, manajemen dan rekonstruksi untuk semua kondisi mata pasien. Pihaknya memahami bagaimana melindungi penglihatan dan mendorong kesehatan mata secara keseluruhan karena memiliki dokter ahli dan teknologi dalam menjaga kesehatan mata.
Rumah sakit yang memiliki akreditasi internasional dan nasional lanjut Susan Ananda, selalu dievaluasi kualitas pelayanannya dari waktu ke waktu sehingga terukur dengan baik.
"Pihaknya berkomitmen untuk menjaga kualitas pelayanan demi keselamatan pasien agar selalu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Tidak hanya itu, kami juga berupaya untuk dapat memberikan kemudahan akses layanan kesehatan yang tepat bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Layanan Eyecentric Clinik RSPJ dr. Amir Shidik, Sp. M (K) mengatakan, pihaknya memberikan perawatan mata yang komprehensif agar pasien mendapatkan perawatan mata dengan penglihatan yang tepat.
"Pelayanan kami meliputi operasi katarak, gangguan retina, glaukoma, tumor mata, dry eye clinic, dan lensa kontak klinik. Jadi tidak perlu khawatir karena berada di tangan yang terbaik," kata dr. Amir Shidik.
Eyecentric merupakan merek dagang milik Ramsay Sime Darby Health Care (RSDH) sehingga seluruh jaringan Rumah Sakit (RSDH) memiliki nama klinik mata yang sama. Tiga dari empat rumah sakit RSDH di Malaysia sudah memiliki Eyecentric Clinic, sedangkan di Indonesia RSPJ merupakan Rumah Sakit RSDH pertama yang membuka layanan ini.