Kesehatan

Konsumsi Daging Berlebihan Rawan Terindikasi PTM

Oleh: Sudarsono Editor: sigit budi riyanto 06 Jul 2023 - 16:00 Semarang
Konsumsi Daging Berlebihan Rawan Terindikasi PTM
Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Ida Susilaksmi, M.Kes menyampaikan arahan agar intensitas aktivitas fisik ditingkatkan, saat membuka Rakor Forum Komunikasi Germas, di Hotel Dewi Ratih Kabupaten Batang, Kamis (6/7/2023).
KBRN, Batang - Tingkat kerawanan terindikasi penyakit tidak menular, dapat terjadi bagi mereka yang jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Sebagian besar masyarakat tidak menyadari bahwa dalam tubuhnya terindikasi suatu penyakit. 

Maka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) terus diintensifkan. Sekretaris Dinas Kesehatan Batang, dr. Ida Susilaksmi, M.Kes mengimbau kepada masyarakat, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin mencegah terjadinya PTM, terlebih beberapa waktu lalu warga mengonsumsi daging kurban.

"Lewat Germas inilah sebagai langkah pencegahan, masyarakat bisa memanfaatkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), untuk deteksi dini apabila terindikasi PTM. Contohnya seseorang tidak akan tahu kalau sebenarnya dia mengidap tekanan darah tinggi, kalau tidak dicek kesehatannya," terangnya, saat ditemui, usai membuka Rakor Forum Komunikasi Germas, di Hotel Dewi Ratih Kabupaten Batang, Kamis (6/7/2023).

Ditemui secara terpisah, Ahli Gizi RS QIM Batang, Cyntia Ayu Rahmawati mengatakan, tidak mengapa bagi yang saat ini masih menyimpan daging kurban dan akan mengolahnya menjadi beragam hidangan. Namun yang menjadi catatan yakni tidak menyertakan jeroan sapi atau kambing, seperti usus, babat dan lainnya.

"Cara pengolahannya akan lebih baik jika direbus atau dikukus , sehingga meminimalisir penggunaan minyak goreng. Standar takaran daging yang boleh dikonsumsi 50 gram sehari, jangan berlebihan dalam mengonsumsi," tegasnya.

Ia menyarankan, agar setiap mengonsumsi daging, juga diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah serta air putih. Hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya hipertensi dan kolesterol.

Pihak Dinas Kesehatan menyarankan agar masyarakat mulai mengintensifkan aktivitas fisik seperti senam bersama karena melihat kondisi yang memungkinkan untuk beraktivitas di ruang publik. (Heri)