KBRN, Cirebon: Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Anak (AKB) di Kabupaten Cirebon yang masih tinggi harus bisa diselesaikan dan dituntaskan dengan kebersamaan.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon, Dangi kepada rri.co.id, Rabu (28/6/2023).
Menurutnya, kasus AKI AKB ini bisa diturunkan ketika semua komponen tidak bekerja sendiri.
"Ada satu mekanisme sistem terpadu penanganan itu. Ada jalan tol lah untuk penanganan ibu khususnya. Jadi bergerak dari mulai tingkat warga, RT, RW. Ada desa siaga, karang taruna dan Ibu PKK," katanya.
Peran masing- masing dirasakannya kurang optimal dalam menangani AKI dan AKB. Sehingga perlu diurai ulang problem daerah dengan kategori tinggi AKI dan AKB-nya.
Dangi menambahkan anggaran itu bukan satu-satunya aspek dan tidak semua program dianggarkan oleh pemerintah karena mempunyai keterbatasan.
Namun tuturnya hal yang terpenting adalah komitmen bersama dan berbagi peran dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.
"Apabila Angka Kematian Ibu di Kabupaten Cirebon mencapai 15 orang dan Angka Kematian Anak hingga Juni 2023 sebanyak 92 orang harus ada evaluasi tentang permasalahan tersebut," tutupnya.