Kesehatan

Waspadai, Ini Dampak Paling Bahaya Bullying Terhadap Anak

Oleh: Boyke Sinurat Editor: Subkhi Kurnia Santosa 19 Jun 2023 - 14:52 Pontianak
Waspadai, Ini Dampak Paling Bahaya Bullying Terhadap Anak
Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati saat memberikan sosialisasi  dan edukasi kepada pelajar di Kota Pontianak, terkait dengan perlindungan anak serta mengantisipasi kasus bullying terhadap anak. FOTO: Achmad Mundzirin

KBRN, Pontianak: Ada dampak paling bahaya ketika anak menjadi korban bullying atau perundungan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati, Senin 19 Juni 2023.

Eka mengatakan, ada beberapa faktor penyebab terjadinya perundungan, namun yang sering ditemukan yaitu adanya ketidakseimbangan antara pelaku dengan korban. Bisa berupa ukuran badan, fisik, kepandaian komunikasi, gender hingga status sosial.

Ia menjelaskan, perundungan adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perundungan juga membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.

Eka menerangkan, adapun dampak dari bullying itu antara lain, rasa yang tidak memiliki dan ketidakadaan hubungan dengan masyarakat. Kemudian selalu merasa cemas jika bertemu dengan pelaku bully, lantaran merasa pelaku dapat melukai dirinya baik secara fisik maupun psikis. Selanjutnya, korban jadi susah bergaul atau lebih suka menyendiri, merasa diri tidak berharga, stress dan depresi.

"Sehingga melahirkan dampak lain yang berkaitan, dengan ketenangan batin dan mencoba mengakhiri hidup. Ini yang menjadi dampak paling serius dan paling bahaya yang akan dialami oleh korban bullying," ujar Eka.

Eka menambahkan, untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan dalam hal ini pembulian di lingkungan sekolah maka beberapa hal ini harus dilakukan oleh sekolah, yakni edukasi tentang bullying kepada murid, orang tua dan guru.

"Tumbuhkan rasa percaya diri pada anak mengenai kelemahan dan kelebihan. Menghargai teman dan menghormati guru, membantu saat teman mengalami kesulitan. Tidak boleh melakukan body shaming atau perundungan fisik pada teman," kata Eka, mengingatkan.

Eka pun mengimbau, apabila ada yang menjadi korban bullying agar segera diberi dukungan, memahami perasaan anak agar dapat menenangkan korban.

Penulis: Achmad Mundzirin