Kesehatan

Kadinkes: Kualitas Kesehatan Remaja Kunci Cegah Stunting

Oleh: Septina Trisnawati Editor: Noor Faridah 18 Jun 2023 - 17:37 Palangkaraya
Kadinkes: Kualitas Kesehatan Remaja Kunci Cegah Stunting
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, dr. Suyuti Syamsul, saat menyampaikan sambutan dalam acara acara Penggerakan Massa Aksi Bergizi Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023 di SMA Negeri 5 Palangka Raya, Jum'at (16/6/2023). (Foto: MMC Kalteng/Haris)

KBRN, Palangka Raya: Kualitas kesehatan remaja menjadi kunci penting dalam mencegah stunting. Intervensi untuk mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting dapat dilakukan pada remaja, yang merupakan calon ibu.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, di hadapan kurang lebih 1.000 pelajar saat acara Penggerakan Massa Aksi Bergizi Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023 di SMA Negeri 5 Palangka Raya beberapa waktu lalu.

"Remaja yang telah dipersiapkan sejak dini untuk mengetahui permasalahan stunting berarti kita telah mempersiapkan ibu yang memiliki pengetahuan cukup dalam pemenuhan gizi anak untuk mencegah stunting," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kalteng. 

Stunting adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling serius dan masih menjadi tantangan di dunia. Kejadian stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk di Indonesia khususnya Kalimantan Tengah. 

"Kegiatan Aksi Bergizi ini merupakan salah satu upaya strategi dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah) pada remaja putri. Harapan kami, para remaja putri untuk dapat konsisten mengkonsumsi TTD secara teratur agar terhindar dari anemia," tutupnya. 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi kronis di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Hal ini salah satunya disebabkan oleh kualitas kesehatan anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan asupan gizi seimbang, juga remaja putri yang mengalami anemia karena kekurangan zat besi.

Dengan adanya permasalahan tersebut, Kementerian Kesehatan melakukan aktivasi kegiatan Aksi Bergizi yang diluncurkan pada tahun 2022 dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. 

Kegiatan Aksi Bergizi ini dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu: sarapan dan minum Tablet Tambah darah (TTD) bersama di sekolah setiap minggu, edukasi gizi yang bersifat multisektor dengan tujuan mempromosikan asupan makanan yang sehat dan aktivitas fisik, serta komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif. (MMCKalteng)