KBRN, Jayapura : Atlet difabel Papua cabang olahraga Judo Tuna Netra terus menambah pundi-pundi medali pada perhelatan Asean Para Games 2023 Kamboja. Dihari ketiga bertanding, total enam medali sudah didapatkan atlet Nasional Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Papua.
Dari lima atlet yang memperkuat kontingen Indonesia yakni, Junaedi, Novia Larasati, Nurul Fadilah, Yovan Rate Azis dan Scolastika Nadya valentine masing-masing sukses mempersembahkan medali emas.
Total saat ini atlet NPCI Papua meraih enam medali emas dan satu medali perak. Dimana Junaedi paling subur dengan meraih dua emas. Bahkan enam medali emas tersebut membuat tim blind judo Indonesia memuncaki klasemen dengan raihan 11 emas, dan 5 perak.
Bertanding di Youth Federation Hall, Phom Penh, Selasa (06/06/2023). Emas blind judo masing-masing dipersembahkan Scolastika Nadya Valentin (women’s J2/-48kg), Tony Ricardo Mantolas ( Men’s J2/+90Kg), Yovan Rate Azis ( Men’s J2/-60Kg), dan Fajar Pambudi (Men’s J1/-90Kg).
Ketua Umum NPCI Provinsi Papua, H. Jayakusuma mengapresiasi prestasi yang sudah ditorehkan para atletnya. Prestasi ini menurutnya buah dari kerja keras dari pelatihan nasional yang sudah digembleng di Solo, Jawa Tengah.
“Ini merupakan pencapaian luar biasa, mereka (atlet) bisa semuanya bisa meraih medali emas, bahkan Junaedi bisa dapatkan dua medali emas. Ini berkat kerja keras, disiplin dan tidak kalah dari kontingen lainnya di APG Kamboja,” kata Jayakusuma melalui siaran persnya, Selasa (06/06/2023).
Sementara, pelatih kepala Blind Judo Indonesia, Imam Kuncoro memuji perjuangan atlet yang tampil habis-habisan tanpa kenal lelah. Ia akui saat ini blind judo memuncaki klasemen perolehan medali. Dimana ia sangat optimis bisa meraih juara umum.
“Valentin tampil tanpa beban dan sangat bagus. Dia ini baru saja bergabung di pelatnas untuk persiapan Kamboja. Hasilnya, Valentin yang sebelumnya kami prediksi dapat perak, malah meleset ke atas dapat emas," ujarnya.
Dia menilai, pejudo dari Malaysia, Thailand dan Vietnam semakin berkembang. Hal ini akan menjadi sinyal kuning bagi blind judo Indonesia dalam penyelenggaraan APG Thailand mendatang.
“Dua atlet Malaysia memiliki potensi akan menyulitkan Indonesia di Thailand mendatang. Salah satunya yang mengalahkan Sahrul ini mainnya cukup bagus, harus kami waspadai dan antisipasi untuk ke depannya," imbuh Kuncoro.