TELEPON genggam Duta Besar Indonesia untuk India Ina Hagniningtyas terlihat terus aktif pada Jumat malam itu. Setelah mendengar kabar kecelakaan maut itu, Dubes Ina menghubungi jajarannya.
Tujuannya hanya satu, mencari tahu apakah ada korban jiwa atau luka dari Warga Negara Indonesia (WNI).
Jumlah WNI di India relatif banyak, jumlah persisnya berdasarkan data dari KBRI New Delhi ada 927 orang. Tidak heran bila KBRI berusaha secepat-cepatnya untuk mencari informasi.
“Alhamdulillah, Puji Tuhan, tidak ada WNI jadi korban. Satu-satunya WNI di Odhisa adalah wanita yang menikah dengan pria India, dengan dua anak, tetapi tidak terdampak,” kata Dubes Ina, dalam perbincangan dengan Pro3 RRI, akhir pekan lalu.
KBRI New Delhi berusaha menyisir kota-kota yang disinggahi kereta celaka tersebut. Sebab, kereta ini melewati jalur yang memang ada WNI.
“Namun dari belasan hotline dan jejaring WNI didapat informasi tidak yang naik dua kereta tersebut. Kami juga terus memantau Twitter, karena informasi dari sana lebih cepat didapat,” kata Dubes Ina.
Di India, Ibu Dubes bercerita, kereta api memang menjadi transportasi andalan. Alasan utamanya karena harga tiket yang murah, selain itu India sifatnya daratan sehingga lebih mudah memakai kereta, baik penumpang maupun barang.
“Kalau di Indonesia transportasi laut dan udara masih bisa jadi alternatif. Namun di India kereta api tetap menjadi transportasi utama,” ucap Dubes Ina.
Ke depan KBRI meminta kepada WNI yang ada di India untuk selalu berkabar. Misalnya jika ingin naik kereta, usahakan memberi tahu kepada saudara atau sesama WNI, mau ke mana dan jam berapa.
Selanjutnya, “Bukan Tragedi Pertama”