KBRN, Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sembilan wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta berstatus waspada kekeringan. Ini secara meteorologis dengan potensi curah hujan rendah.
"Sembilan wilayah waspada kekeringan meteorologis di DIY itu. Yakni Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Kecamatan Sentolo (Kulon Progo), Kecamatan Sedayu, Pandak, Imogiri (Bantul), Kecamatan Patuk, Playen, Wonosari, Nglipar (Gunungkidul)," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas, Minggu (11/6/2023).
Menurut Reni, status waspada kekeringan meteorologis berdasarkan hasil pemantauan curah hujan di DIY hingga tanggal 10 Juni 2023. Sehingga, masyarakat diharapkan melakukan langkah antisipasi.
"Sembilan kecamatan dengan status waspada tersebut telah mengalami hari tanpa hujan. Lebih dari 21 hari dengan prakiraan curah hujan rendah di bawah 20 mm per dasarian," ujarnya.
Di wilayah tersebut, kata dia, peluang terjadi kekeringan mencapai 70 persen. Ia menjelaskan kekeringan meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normal.
"Berkurangnya curah hujan dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan. Bahkan dua bulanan, dan seterusnya," ucapnya.
Menurut dia, ancaman kekeringan berpotensi menimbulkan sejumlah dampak. Seperti di sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.
"Selain itu, ketersediaan air tanah berkurang, terjadi kelangkaan air bersih. Dan peningkatan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," katanya.