Daerah

Kerusakan Museum Taman Siswa Akibat Bentrok Massa Ciderai Sejarah

Oleh: Abdullah Hamda Editor: Yahya Widada 06 Jun 2023 - 19:10 location_on Yogyakarta
Kerusakan Pasca Bentrok Di Taman Siswa (Foto: Istimewa)

KBRN, Yogyakarta: Kerusakan di Museum Taman Siswa yang terkena imbas aksi bentrok massa dua kubu di wilayah tersebut sangat disayangkan. Kerugian yang ditimbulkan tidak begitu besar secara nominal rupiah, namun kerugian dari segi historical cukup besar.

Tawuran yang terjadi Minggu (4/6) malam tersebut mengakibatkan beberapa benda cagar budaya milik Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya rusak. Beberapa kursi peninggalan 'Bapak Pendidikan' Ki Hajar Dewantara dan sejumlah pot tanaman rusak, bahkan pintu museum jebol.

Ketua Harian Majelis Luhur Taman Siswa, Ki Gandung mengatakan, kerusakan dari kejadian bentrok itu tidak begitu parah. Pihak Taman Siswa sudah legowo, sementara data kerusakan telah dilaporkan ke Kapolda DIY.

“Cuman tanaman pot rusak terinjak, kursi keluar semua tidak ada masalah, dan pintu belakang bagian daun bawah rusak. Yang lain-lain Alhamdulillah tidak separah seperti yang diinformasikan masyarakat lewat WhatsApp,” kata Ki Gandung kepada RRI, Selasa (6/6/2023).


“Kami sudah berikan laporan kerusakan kepada Kapolda. Kami juga menyadari kalau sepeda motor sebanyak 350-an tidak dimasukkan ke Taman Siswa bisa lebih chaos, mungkin akan banyak korban. Kami ikhlas lingkungan Taman Siswa digunakan untuk karantina pengamanan,” ujar Ki Gandung.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Museum Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, Bambang Widodo, menyarankan agar museum Dewantara Kirti Griya  diberikan keamanan lebih untuk menjaga cagar budaya. Selanjutnya juga perlu sosialisasi terkait pentingnya keberadaan museum sebagai suatu hal yang penting dan perlu dilindungi.

“Makanya saya sarankan Museum Dewantara ke depan bisa dipagar besi, jadi tidak sembarang orang bisa masuk. Yang kedua, lebih mensosialisasi museum Dewantara Kirti Griya adalah museum peninggalan Ki Hajar Dewantara secara Nasional dihargai, bukan malah diinjak-injak dan dirusak,” kata Bambang.

Bambang menambahkan, jika perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk segera membantu pembetulan kerusakan museum. Diharapkan dengan pembetulan bisa meningkatkan wisata edukasi yang ada di Yogyakarta. (hmd/yyw).