Daerah

Antisipasi Gejolak Harga, Pemprov Kalbar Gelar Operasi Pasar

Oleh: Harmanta Editor: Boyke Sinurat 26 Sep 2023 - 11:41 Pontianak
Antisipasi Gejolak Harga, Pemprov Kalbar Gelar Operasi Pasar
Kapala Bidang Perdagangan dalam negeri Disperindag ESDM Provinsi Kalimantan Barat, Agus Leksono, berikan statemen terkait Operasi Pasar di halaman parkir Pasar Flamboyan Pontianak, Selasa (26/9/2023)

KBRN, Pontianak: Antisipasi Gejolak harga di pasar, Pemprov Kalbar kembali menggelar Operasi Pasar dengan harga subsidi di Pasar Flamboyan Pontianak.

Dalam Operasi Pasar tersebut Disperindag ESDM Kalbar telah menyiapkan stok 10 ton beras premium, 2 ton gula pasir dan 2 ton minyak goreng. Tidak heran banyak masyarakat memanfaatkan kesempatan ini, karena harganya jauh lebih murah dari harga  di pasar.

Operasi pasar ini dilaksanakan untuk Penanganan Inflasi daerah dan menekan harga agar tidak terjadi gejolak harga di pasaran dengan harga terjangkau.

“Untuk Beras kita beri subsidi  Seribu 700 per kilo, untuk minyak subsidinya 3 ribu 600 per liter dan gula pasir dengan subsidi 2 ribu 500 per kilo, Cuma kita batasi  hanya 10 kilo beras, 2 liter minyak dan 2 kilo gula,” ujar Kapala Bidang Perdagangan dalam negeri Disperindag ESDM Provinsi Kalimantan Barat, Agus Leksono, di sela-sela Operasi pasar di halaman parkir Pasar Flamboyan  Pontianak, Selasa (26/9/2023).

Lebih lanjut Agus Leksono mengatakan pemerintah juga sudah mensosialisasikan agar masyarakat dapat membeli sesuai dengan kebutuhannya dan mengkonsumsi tidak berlebihan dan tidak pemborosan, sehingga dapat dikonsumsi pada hari-hari berikutnya.

“Operasi Pasar ini sebenarnya rutin kali laksanakan setiap Senin dan Selasa, bahkan untuk tiga bulan kedepan kita akan coba juga  lakukan tidak hanya di Kota Pontianak, tetapi juga di Kebupaten kota lain yang menjadi perhitungan inflasi, seperti Singkawang dan Kabupaten Sintang,” jelasnya.

Warga Martapura Jalan Imam Bonjol Pontianak, Nanik mengaku sangat  antusias dengan adanya Operasi Pasar ini, karena benar-benar sangat membantu mendapatkan kebutuhan dengan harga tarjangkau.

“Saya rasa Operasi pasar ini sangat membantu, karena harganya murah, sedangkan di pasaran lebih mahal, artinya kami merasa terbantu dengan harga  murah ini, jika perlu Operasi pasar ini diadakan rutin setiap Minggu,” harap Nanik.

Ia mengaku  untuk kebutuhan lain dapat dkurangi jumlahnya, tetapi untuk beras tidak bisa dikurangi dalam kebutuhanya sehari-hari dan intinya sangat membantu.

“Saya berharap kepada pemerintah agar harga beras ke depannya murah dan dapat terjangkau masyarakat bawah,” tambahnya.