KBRN, Bengkulu: Akhir-akhir ini masyarakat Kota Bengkulu mengaku sulit untuk mendapatkan BBM Jenis Pertalite di tingkat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Seperti yang disampaikan Ela, warga Betungan yang mencoba mengisi BBM di SPBU KM 6,5 Jalan Natadirja pada Senin pagi, (25/9) namun sudah terpajang papan merk “Pertalite Habis”. Hal yang sama juga ditemui di SPBU Penurunan ketika dirinya akan mengisi pada waktu siang, peringatan yang sama juga terpampang di depan jalur masuk antrean.
“Pagi habis, siang juga habis. Disini habis, disitu habis. Susah dapat pertalite sekarang ini jadi sering ngisi di eceran. Terpaksa isi pertamax seperti sekarang,” ujarnya terlihat kesal karena sudah antre panjang, ternyata tidak kebagian mengisi pertalite.
Sulitnya mendapatkan BBM Pertalite, juga dialami Andri, Warga Rawa Makmur yang pada Rabu lalu, (20/9) mendatangi SPBU Kampung Bali untuk mengisi BBM.
“Baru seminggu yang lalu, pulang kerja sore mau ngisi BBM di SPBU Kampung Bali tapi habis padahal pas giliran mobil saya. Baru beberapa hari lalu ngisi pertalite, awalnya mau isi 20 liter saja tapi lihat kondisi sekarang susah dapat jadi langsung isi full,” ujarnya membenarkan bahwa akhir-akhir ini seakan terjadi pembatasan waktu penjualan untuk BBM Pertalite.
Lain lagi Nia, Warga Sawah Lebar yang juga mengaku sulit mendapatkan pertalite di SPBU akhir-akhir ini sehingga untuk mengirit pengeluaran sengaja mengisi di eceran.
“Awalnya ngisi Rp10.000, karena jarang keluar juga. Tapi hari ini (Senin, 25/9) keliling-keliling cari SPBU yang jual Pertalite, dari Tanah Patah ke Penurunan tapi nggak ada. Terus rencana ke SPBU KM. 6,5 juga nggak ada, malah di jalan habis bensin. Jadi beli eceran lagi,” bebernya yang akhirnya membeli BBM jenis Pertamax di SPBU Penurunan.
Sementara itu dari pengakuan salah seorang Petugas SPBU di Penurunan menyebutkan bahwa memang terjadi pengurangan pasokan BBM Pertalite.
Dilain pihak, Sales Area Manager Retail PT. Pertamina Bengkulu, Mochammad Farid Akbar yang dikonfirmasi media membantah bahwa terjadi pengurangan kuota BBM Pertalite di tingkatan SPBU. Bahkan menurutnya pendistribusian dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) justru berlebih.
“Tidak ada pengurangan pertalite, kalau di kita (Pertamina Bengkulu) Alhamdulillah stoknya berlimpah dan aman. Beda sama solar ya karena JBT (Jenis BBM Tertentu) yang dikendalikan pemerintah alokasinya, sementara pertalite JBKM (Jenis BBM Khusus Penugasan). Jadi perlakuannya beda,” tutupnya sembari menegaskan seharusnya untuk BBM Pertalite kuotanya melimpah di tingkatan SPBU.
Sayangnya ketika ditanyakan kuota pendistribusian per masing-masing SPBU khususnya di Kota Bengkulu saat ini, Farid mengaku tidak mengetahui persis. (Lns)
