KBRN, Palangka Raya : Titik panas (hotspot) di wilayah Kabupaten Katingan sebelumnya sempat berkurang seiring turunnya hujan dalam beberapa hari lalu. Namun kini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di kabupaten berjuluk Bumi Penyang Hinje Simpei ini.
Hal ini karena dalam beberapa hari terakhir cuaca panas di langit Katingan kembali muncul, sehingga semak belukar yang mengering sangat mudah terbakar terutama di lahan bergambut. Misalnya Karhutla yang terjadi pada Senin (25/9/2023) di Desa Talian Kereng Kecamatan Katingan Hilir.
Kebakaran di tempat ini nyaris menghanguskan bangunan sarang Burung Walet yang pembangunannya tengah berproses. Selain itu Karhutla di wilayah Desa Luwuk Kanan Kecamatan Tasik Payawan menyebabkan sedikitnya lahan seluas 2 Hektare hangus terbakar.
Meski kelompok masyarakat peduli api (MPA) desa setempat berusaha memadamkan kebakaran, namun hingga berita ini dipublish kebakaran di wilayah itu belum sepenuhnya dapat dipadamkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan, Markus, membenarkan jika saat ini Karhutla masih terus terjadi di daerahnya terutama pada lahan gambut.
"Kita tetap siaga, dan kalau ada terjadi kebakaran personel gabungan langsung turun memadamkannya, kecuali kebakaran yang jauh dari jangkauan," katanya.
Markus mengimbau kepada masyarakat di daerahnya agar menahan diri untuk tidak membakar hutan dan lahan. Sebab saat ini masih musim kemarau meski sebelumnya sempat ada hujan di beberapa tempat. (GFR).