KBRN, Pontianak: Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas
Tanjungpura Sutarmidji memandang selama ini skripsi yang dibuat mahasiswa tidak
bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga ia setuju dengan keputusan
Kementerian Pendidikan untuk menghapus skripsi.
Sutarmidji lebih setuju jika mahasiswa dituntut pemikirannya terhadap suatu masalah dan itu ia rasakan sudah cukup terkecuali bidang eksakta yang ia nilai masih perlu skripsi. Gubernur Kalbar 2018-2023 ini mencontohkan misalnya di bidang pertanian yang sejauh ini produktifitasnya di Kalbar 3,1 ton/hektar padahal kalau bisa ditingkatkan 10 persen bisa swasembada padi atau beras sehingga untuk menjawab persoalan itu maka perlu dilakukan eksperimen
“Mereka melakukan eksperimen di lahan misalnya 1 Hektar disitu ada 20 Mahasiswa per kelompok bagaimana meningkatkan produktifitas jenis varietas unggulan apa , itu udah cukup dan pasti akan terimplementasi dengan baik” jelasnya saat memberikan sambutan dalam Rapat Senat Terbuka Dalam rangka Diesnatalis FISIP Untan ke 58, Senin (25/09/2023) di Gedung Konfrensi Untan.
Menurutnya hal itulah bagian dari Hilirisasi kepakaran yang diinginkan Rektor Untan Prof. Garuda Wiko yang pada intinya memberikan jawaban terhadap tantangan – tantangan yang dihadapi. Sutarmidji juga memberikan apresiasi terhadap alumni FISIP Untan yang selama ini telah mewarnai dunia politik maupun birokrasi mulai dari Pemerintah Provinsi hingga Kabupaten Kota di Kalbar.
