KBRN, Sintang: Minyak atsiri dari Indonesia sudah diekspor ke eropa seperti Prancis. Sustainability Manager PT Van Aroma Arief Rifali Firman mengungkapkan, ini salah satu peluang bagi warga Sintang untuk membudidayankanya dan menjadi alternatif lain selain perkebunan.
Menurutnya sudah banyak daerah di Indonesia ini yang sudah menanam nilam dan menghasilkan minyak atsiri, Harga Nilam tinggi, itu berarti kestabilan produksi Nilam masih belum terjaga.
"Selama ini,tanaaman Nilam ini tersebar di Sumatera, Jawa, Sulawesi, mudah-mudahan dengan di Kalimantan ini kita bisa menginisiasi hal yang baik terlebih Kalimantan ini kan terkenal dengan isu lingkungan dan lain-lain. memang yang kita bawa itu isu keberlanjutannya, itu harapannya," harap Arief saat menghadiri Launching Tanaman Pabrik Minyak Atsiri di Sintang penandatangan kesepakatan kerjasama PT Van Aroma dengan PT Rempah Bumi Borneo.
Pengembangan nilam relatif mudah. di Sulawesi dengan kontur dengan karakter tanah yang agak sulit kata Arif. Tapi hasilnya nya tetap baik.Pertama diusia 6 bulan kemudian di 4 bulan selanjutnya .
Arief meminta masyarakat untuk tidak ragu menanam nilam. Program yang diselenggarakan oleh PT. Rempah Bumi Borneo di Sintang ini, menurutnya sangat bagus karena akan membangun pabrik, dan sudah bekerjasama dengan pihak eksportir. (fik)
