KBRN, Jayapura : Polres Jayapura menjaring 586 pelanggar selama pelaksanaan Operasi Cartenz 2023 di Sentani, Kabupaten Jayapura. Operasi ini berlangsung sejak 4 September hingga 17 September 2023.
Data kepolisian mencatat, dari 586 pelanggar itu, 275 di antaranya diberikan penindakan berupa sanksi tilang. Sementara itu, 311 pelanggar lainnya yang diberikan teguran.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH., melalui Kabag Ops Polres Jayapura Kompol Septen P. Sianturi mengatakan jumlah pelanggaran meningkat pada oprasi zebra tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 sebanyak 279 pelanggar atau 47 persen. Meskipun meningkan namun jumlah kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) mengalami penurunan jika dibandingkan berdasarkan dengan data operasi tahun sebelumnya (2022) lalu.
"Ratusan pelanggaran lalu lintas selama Operasi Zebra Cartenz 2023 didominasi oleh pengendara sepeda motor dengan jenis pelanggaran lalu lintas berbeda, diantaranya melawan arus dan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm standart," kata Kabag Ops Polres Jayapura Kompol Septen P. Sianturi saat didampingi langsung Kasat Lantas Polres Jayapura Iptu Baharuddin Buton di Satlantas Polres Jayapura.
Ditempat yang sama Kasat Lantas juga menambahkan dari data yang telah direkap, pelanggaran lalu lintas selama Operasi Zebra Cartenz 2023 didominasi oleh pengendara sepeda motor dengan jenis pelanggaran berbeda, selain melakukan tindakan, kami juga memberikan teguran terhadap 311 pengendara, baik sepeda motor maupun mobil yang masih belum sadar terhadap kamseltibcarlantas.
"Edukasi dan juga pemahaman kami sampaikan mengenai pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, serta mengurangi fatalitas dari kecelakaan lalu lintas itu sendiri, kami berharap masyarakat bisa belajar dan lebih sadar berlalu lintas, serta bisa bersama-sama menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan," ujarnya.
Ditamabahkannya, Operasi Zebra Cartenz merupakan bagian dari komitmen satlantas untuk menjaga ketertiban lalu lintas, mencegah pelanggaran, dan mengurangi kecelakaan di jalan raya serta menciptakan situasi kondisi kamseltibcar lantas menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
