KBRN, Jakarta: Gunung Merapi mengalami erupsi berupa guguran lava pijar dalam pengamatan sejak Kamis (23/3/2023) pukul 18.00 hingga 24.00 WIB. Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Jawa Tengah, Tri Mujiyanta Triyono mengatakan, guguran lava pijar terjadi sebanyak 12 kali.
"Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.500 meter ke Baratdaya Kali Bebeng," kata Tri dalam keterangan tertulis nya. Selain itu, secara visual gunung berkabut 0-III dengan asap kawah tidak teramati.
Dilaporkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat daya. Daerah itu meliputi Kali Boyong sejauh maksimal 5 km, Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Selain itu juga pada sektor Tenggara meliputi Kali Woro sejauh maksimal 3 km dan Kali Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Sementara itu, tingkat aktivitas Gunung Merapi berada di Level III (Siaga). Atas kondisi ini, masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat juga. diimbau mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Menurut Triyono, jka terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.