KBRN, Bukittinggi: Pelatih Cabang Olahraga (cabor) Karate Inkanas Dojo Bhayangkara Polresta Bukittinggi Aiptu Suruliel Er Amin atau Alex akui pimpinan institusi kepolisian di daerah ini mendukung penuh keberadaan karate. Kapolresta Bukittinggi Komisaris Besar Polisi Yessi Kurniati, SIK, MM membuktikan latihan yang diikuti para atlet karate di halaman Mapolresta sehingga perlu dipertahankan dan dilanjutkan.
“betul sekali, waktu kita di ruangan Kapolresta juga, ada audience maka beliau menyampaikan pada prinsipnya Ibu Kapolresta mendukung olahraga, seperti cabor karate. Apalagi kita tiap sore beliau melihat kita latihan terus, jadi beliau sangat apresiasi kita,”ujarnya
Pihaknya mencatat terdapat 165 orang atlet karate yang berlatih di Dojo Bhayangkara Polresta Bukittinggi. Namun, dari angka itu terdapat 36 orang atlet yang terseleksi untuk dapat diturunkan pada berbagai kejuaraan.
“kalau atlet, peserta yang latihan kurang lebih 165 orang, tapi kalau atlet yang terseleksi sejak dini itu ada 36 orang,”imbuhnya
Alex menyebutkan para atlet yang berjumlah 36 orang dari Dojo Bhayangkara Polresta Bukittinggi selalu ambil bagian dalam kejuaraan bergengsi dan keikutsertaan itu membuahkan hasil dengan kemenangan dan memboyong medali.
“yang 36 orang yang terseleksi itu rutin latihan. Kebetulan setiap giat, seperti kejuaraan O2SN, KOSN, kita insha allah dari Dojo Bhayangkara Polresta Bukittinggi selalu juara,”tambahnya
Ia mengakui sesi latihan cabang olahraga ini dipusatkan di kawasan Mapolresta yang berlokasi di jalur strategis seringkali menjadi bahan pertanyaan publik tentang latar belakang digelarnya kegiatan tersebut.
“iya kita Alhamdulillah termasuk yang disegani, kebetulan dojo kita ditepi jalan, maka banyak orang bertanya, ini dalam rangka apa latihan dengan banyak atlet, kita bilang ini dalam rangka persiapan untuk mengikuti kejuaraan,”sebutnya
Dikatakan, dirinya sebagai pelatih membuktikan semangat para atlet karate yang dibinanya mengikuti sesi latihan tanpa kenal batas waktu. Hebatnya, orang tua si atlet juga mendukung keinginan anaknya untuk menekuni talenta keolahragaan, tentu orang tua menginginkan anaknya penuh dengan aktivitas bernilai positif di tengah maraknya kasus yang membahayakan generasi muda seperti penyalahgunaan narkoba, perilaku menyimpang, kriminal dan kasus lainnya.