KBRN, Boven Digoel : Kelangkaan minyak tanah menyebabkan ratusan warga Tanah Merah antri berebut minyak tanah di agen minyak tanah.Selasa (31/01/2023 ).
Kelangkaan minyak tanah di Tanah Merah, ibu kota kabupaten Boven Digoel, sudah terjadi sejak akhir Desember 2022 lalu,
Saat ditemui disela-sela antrian, Amir Banakatu mengatakan sudah mengantri minyak sekitar dua jam dan sampai sekarang belum mendapatkan Minyak Tanah.
Amir meminta kepada pemerintah agar menetapkan agen resmi penjualan minyak tanah yang jelas, sehingga harga minyak tanah tidak berbeda-beda di setiap agen.
Saat ini kami melihat bahwa ,ada beberapa penjual minyak tanah memiliki harga yang berbeda, ada yang harganya Rp.12.000 bahkan mencapai Rp 20.000. Padahal di Boven Digoel ini agen minyak tanah banyak tapi minyak tanah di agen tidak ada, kemana minyak tanah itu, malah minyak tanah itu namanya di selesaikan ." tuturnya.
Ia menjelaskan kelangkaan minyak tanah di Boven Digoel ini sudah berlangsung kurang lebih satu bulan.
“Kalau bisa agen-agen minyak tanah ini, menjual serentak,minyak tanahnya, sehingga tidak terjadi penimbunan minyak tanah, dan masyarakat bisa mendapatkan minyak tanah dengan harga terjangkau," tegasnya
Sementara itu pemilik agen minyak tanah CV.Revi Nurwahid mengatakan, kelangkaan minyak tanah ini karena adanya pembagian kuota minyak tanah setiap agen, dan untuk CV Revi hanya mendapatkan dua ton jatah minyak tanah.
Selaku agen Ia minta pemerintah menambah kuota minyak tanah di setiap agen sehingga dalam pelayanan bagi masyarakat dapat terlayani dan mencukupi.