KBRN, Boven Digoel: Ketua DPRD Boven Digoel Atanasius Koknak pada Awak Media mengatakan, sentuhan pembangunan dan pelayanan publik bagi masyarakat perbatasan harus gencar dilakukan. Hal ini agar masyarakat lebih merasakan perhatian pemerintah, dan dianggap sebagai warga negara.
Hal itu disampaikan Atan usai ikuti rapat paripurna istimewa dalam rangka mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI untuk Pringatan HUT RI ke 83. Ia menyebut, masyarakat yang tinggal di garis batas negara juga punyai hak yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya dalam peroleh perhatian dari negara.
“Kebijakan program pemerintahan harus diperhatikan dan menjadi tantangan, terutama dalam majukan pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Perbatasan darat Boven Digoel dan PNG sepanjang 200 km lebih, ini harus lebih diperhatikan,”ujar Atan di kantor DPRD Boven Digoel, Rabu (16/8/2023).
Kesehatan, pendidikan dan infrastruktur menjadi hal utama yang perlu diperhatikan di wilayah perbatasan dengan tidak mengenyampingkan sentuhan perhatian di sektor lainnya. Meskipun anggaran yang ada terbatas, namun dapat dioptimalkan untuk lakukan sentuhan pembangunan yang lebih baik lagi.
Ia pun tak lupa berpesan pada seluruh komponen daerah untuk terus menjaga persatuan keurukunan yang ada. Mengisi hari kemerdekaan Indonesia dengan berbagai hal positif.
“Momen kemerdekaan ini ya kita isi dengan kegiatan positif, dengan terus menjaga persatuan dan kesatuan di daerah,”tambahnya.
Baginya pidato kenegaraan dari pusat yang disimak seluruh Kabupaten, kota dan provinsi sangat penting dilakukan. Ini agar seluruh daerah tahu apa saja kebijkan program prioritas pemerintah yang harus diterjemahkan dan diimplementasikan.
Berbagai kritik dari masyarakat untuk kemajuan pembangunan harus ditanggapi positif, sebagai salah satu kontrol terhadap jalannya roda pemerintahan. Kendati demikian, kritik saran yang diberikan tidak melupakan kesantunan dalam penyampaiannya.
