KBRN, Batam : Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono meninjau lokasi pencemaran limbah minyak hitam pantai perairan Tanjun Bemban, Kota Batam. Peninjauan itu bersampena dengan World Oceans Day (WOD) atau Hari Laut Sedunia yang diperingati pada tanggal 8 Juni setiap tahunnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menduga material kimia berwarna hitam itu terbawa arus dari tengah lautan yang berasal dari kapal-kapal besar yang melintasi perairan Batam. Apalagi, perairan Tanjung Bemban berbatasan langsung dengan perairan Johor Malaysia, dan menjadi lintasan kapal-kapal niaga dari dan menuju Singapura.
"Salah satu concern kami adalah menjaga ekologi laut kita supaya bersih dan baik. Untuk itu saya minta tim PSDKP untuk melakukan investigasi kapal-kapal yang melintasi perairan ini," ungkapnya saat meninjau langsung lokasi pencemaran di Tanjung Bemban, Batam, Kamis (8/6/2023).
Trenggono melanjutkan, pihaknya juga sudah beberapa kali menerima keluhan dari Gubernur Kepulauan Riau mengenai adanya pencemaran di wilayah ini. Namun KKP hanya bisa berupaya melakukan pencegahan secara maksimal. Diantaranya, memperketat patroli lapangan dengan kapal-kapal pengawas, serta mengoptimalkan teknologi satelit untuk memantau pergerakan kapal dan tumpahan yang terjadi di laut.
Menurut Trenggono, kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi. Jika nanti ditemukan kapal-kapal yang melakukan pencemaran, KKP akan menindak langsung dan melaporkan tindakan mereka ke lembaga internasional, agar mereka tidak lagi membuang sembarangan.