​KBRN, Batam : Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Pol Tabana Bangun mastikan secara langsung kondisi Kampung Tower, Muka Kuning, Batam pasca operasi pekat yang dilakukan oleh Polresta Barelang dan Kodim 0316 Batam beberapa hari yang lalu. Peninjauan ini turut dihadiri oleh forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Batam dan tokoh masyarakat.

Kampung Tower yang kini menjadi sorotan karena adanya kegiatan ilegal perjudian dan narkoba, bersisian langsung dengan kampung Aceh yang sudah menjadi rahasia umum, dulunya pernah memiliki kegiatan ilegal yang sama.

Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana mengatakan, pihaknya tidak memiliki kesulitan menumpas penyakit masyarakat ini, hanya saja terkendala dengan berbaurnya kedua kegiatan ilegal ini dengan pemukiman masyarakat. Dilain sisi masyarakat menginginkan praktek peredaran narkoba dan perjudian di tempat ini tak lagi ada.

"Tempat ini kan tidak sejalan dengan keinginan masyarakat, tokoh masyarakat, Forkopimda. Namun saya tetap mendorong Forkopimda kota Batam untuk mencari solusi yang terbaik, karena kita tau yah, tempat transaksi narkoba seperti itu kondisinya," ungkap Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun di Kampung Tower, Simpang Dam, Batam, Jum'at (24/3/2023).

Kapolda melanjutkan, aktifitas ilegal di Kampung Tower ini memiliki sudat pandangan yang kompleks, perlu kajian menyeluruh untuk menyelesaikannya.

Sementara itu warga setempat, Ayu mengatakan, masyarakat tidak keberatan jika pemerintah dan aparat menindak tempat perjudian dan narkoba di kampung mereka. Terlebih, tempat ilegal itu bukan milik warga bahkan pengunjungnya pun bukan warga setempat, hanya saja perlu dipikirkan mata pencaharian warga yang bergantung disekitar lokasi.

"Kami tidak keberatan kalau di relokasi, tidak apa-apa, tapi pikirkan juga nasib kami yang berjualan kecil-kecilan ini. Saya suka nganterin makanan disana, nanti ada yang jual, saya upah Rp. 2 ribu, makan yang saya jual Rp. 10 ribu," katanya.

Sebelumnya, Polresta Barelang melakukan operasi pekat sore pada 21 Maret lalu. Didapati 4 loket transaksi narkoba dan 2 tempat judi Gelper. 36 alat isap bong diamankan, 10 mesin dindong, 3 mesin judi ikan, puluhan mancis, 12 motor bodong, 6 handphone dan lainnya. ​